Ke Singapore Lewat Batam?

Haii haii haii.. Kali ini aku mau cerita ney pengalaman mendadak ke Singapore. Kenapa aku bilang mendadak? Soalnya kami berangkat kamis pagi, first ferry tapi suamiku baru mengatakan kalo kami akan ke Singapore tuh rabu malam sepulang kerja. What? Ini bener-bener dadakan, Dear T_T. Kebetulan suami lagi ada tugas ke Singapore selama beberapa hari. Meski pun jaraknya dekat karena kami tinggal di Batam tapi suami gak tega ninggal istri tercintanya ini sendirian di rumah, jadinya daku di ajakin sekalian dengan konsekuensi ini bukan jalan-jalan. It's oke wae Dear, hehe. Rabu malam tuh aku langsung nyiapin apa-apa keperluan aku dan suami. Bagi yang mau ke Singapore lewat Batam mungkin tulisanku ini akan sedikit bermanfaat. Apa-apa ajah sich yang harus disiapkan? Cekidot cekidot.

Pertama-tama, aku share info dulu ya mengenai pelabuhan ferry di Batam yang melayani penyeberangan ke Singapore by ferry. Ada 4 pelabuhan yang tersedia: Nongsapura, Batam Centre, Sekupang, dan Waterfront City. Jika anda dari luar Batam menggunakan pesawat, anda akan mendarat di Bandara Hang Nadim maka pelabuhan yang terdekat adalah Batam Centre. Pelabuhan ini berada di pusat kota jadi rame sekali. Orang Singapore yang ke Batam juga biasanya lewat pelabuhan ini. Kalo aku sendiri biasanya lewat Sekupang karena lebih dekat dengan rumah dan paling dekat dengan Singapore (kalo dilihat di peta sich, hehe).

Jangan lupa siapin paspor ya? Karena nanti di imigrasi Batam maupun Singapore paspor kita akan di cek dan dibubuhi stempel sebagai tanda kita berkunjung ke negara lain.

Kedua, siapkan tiket ferry donk. Karena suami belinya dadakan jadi banyak tiket yang sold, kami dapat tiket BATAM FAST seharga Rp. 160.000 PP tidak termasuk pajak. Aku pribadi menyarankan beli tiket yang All in ajah (sudah include tax) karena lebih praktis menurutku. Pajak di pelabuhan Sekupang Batam kemarin Rp. 65.000, sedangkan tax yang dari pelabuhan HarbourFront Singapore sebesar 6 SGD. Jadi total biaya keseluruhan Rp. 283.500. Oiya yang perlu aku garis bawahi adalah kalo mau beli tiket ferry lebih murah di luar pelabuhan. Di Batam banyak sekali agen tiket ferry, karena kalo beli di pelabuhan harga tiketnya mahal 48 SGD PP include tax.

Masalah tiket dah jelas ya? Saatnya perjalanan menuju Singapore. Sekupang Batam - HarbourFront Singapore ditempuh dalam waktu 45 menit. Kalo pelabuhan lain aku gak tahu karena selalu lewat Sekupang, hehe. Sesampainya disana, ya seperti biasa melewati imigrasi. Sekali lagi karena dadakan, aku belum tukar uang. Jadinya aku tukar di HarbourFront dech. Kemarin tuh Rp. 9.750 = 1 SGD. Ya aku tukar lah secukupnya.

Itu sisa duit aku, kami memutuskan untuk tidak menukarkan ke rupiah karena ruginya banyak. 1 SGD cuma dihargai Rp. 9.300 jadinya kami simpan ajah buat jaga-jaga kalo ke Singapore lagi.

Setelah menginjakkan kaki di HarbourFront, bagi yang lapar bisa makan dulu di sini. Karena harga makanan dan minumannya jauh lebih murah daripada di kotanya. Di sini juga banyak yang bisa Bahasa Indonesia, mungkin saking banyaknya orang Indonesia yang berkunjung ke Singapore.

Bagi yang pingin cuci mata, bisa langsung ke Vivo City Mall. Mall ini sebelahnya pas dari HarbourFront. Karena suami langsung bergegas ke kantor di Singapore jadinya aku memutuskan jalan-jalan sendiri muter-muter Vivo City ampe khatam mungkin aku lokasi tiap2 store, hehe just kidding. Yang mau ke Sentosa Island juga lewat Vivo City ini. Jadi kamu cari Lobby L terus naik ke atas. Nanti akan ketemu kereta yang mengantar kita ke Sentosa Island. Harga tiketnya 4 SGD PP seingatku. Disana kita bisa mengunjungi Universal Studio atau cuma sekedar poto-poto di ikonnya tuh bola dunia yang gede bingits.

Kalo kamu mau menelusuri jalanan Singapore, bisa naik MRT. Di Vivo City ini ada petunjuk arah ke MRT. Kalo kamu masuk dari arah HarbourFront (yang ada Starbuck), kamu masuk lurus terus belok kiri. Depannya Tang's tuh ada eskalator turun itu ke stasiun MRT. Kalo kamu belum punya tiket, kamu bisa beli EZ-Link di loket stasiun MRT. Harganya 12 SGD berisi saldo 7 SGD. Kamu bisa top up saldo kamu. Ada tersedia banyak mesin untuk top up kok.

Itu ez-link aku dari tahun 2012. Masih bisa dipake kok. Expired nya 5 tahun seingatku. Jadi masih bisa dipake sampe 2017 nanti.

Kalo yang ini ez-link aku tahun 2014 kemarin. Lebih colorfull ya? Lebih unyu-unyu, haha.

Bagi kamu yang belum hafal rute MRT, kamu bisa minta ke petugas disana peta MRT yang pocket. Jadi bisa kamu bawa kemana-mana selama menelurusi jalanan kota Singapore. Gini ney bentuknya.

Btw, di Vivo City ini juga ada Giant loh, haha. Aku sempat berbelanja di Giant ini. Lokasinya di bagian paling dasar Vivo City.

Setelah muter-muter gak jelas di Vivo City, sang suami nelpon kalo dia sudah check in di hotel. Suami minta aku langsung ke hotel ajah naik taxi, soalnya kalo jemput ke Vivo dia jadinya bolak-balik. Yawda lah, aku catat alamat hotelnya dan aku kasih ke supir taxi. Enaknya taxi di Singapore tuh gak bakalan kesasar dech kita. Soalnya kalo dia gak tahu posisi alamat yang kita tuju, maka si supir akan memasukkan alamat ke GPS di mobil taxi nya dan ngikutin petunjuk arah d GPS. Sampailah daku dengan selamat di hotel. Selama di Singapore kami menginap di MIRAMAR HOTEL, havelock road. Ada websitenya kok.

Ini tampilan hotelnya tampak depan. Oiya, tepat di depan hotel ini ada halte bus loh. Jadi kalian bisa jalan-jalan muteri Singapore naik bus. Pake ez-link ajah biar gampang.

Ini gambar kamar kami via website MIRAMAR HOTEL. Kita bandingkan ya sama real pic kondisi kamar aslinya kayak gimana.

Kondisinya sama seperti di websitenya, cuma gak ada vas bunganya ajah sich, haha. Harga kamar ini kalo gak salah 149 SGD/night, kami menginap selama 3 malam di sini. Mungkin untuk price lebih jelasnya bisa dilihat di websitenya kali ya. Fasilitas di hotel ini lumayan lengkap kok. Ada swimming pool, fitness room, spa, apalagi ya? Skali lagi cek websitenya sajo ya? hehe. Selama kita menginap di sini, kami dapat free breakfast, standar lah ya? Buffet gitu. Banyak pilihan makanannya tapi sayangnya seingatku gak dikasih tanda mana yang mengandung b*b* sama yang gak. Biasanya kan di hotel-hotel dikasih gambar tuh buat penanda.

Kalo malam, aku sama suami biasanya pake layanan room service untuk makan soalnya suami dah capek banget kerja jadi gak mau di ajak jalan-jalan. Yawes lah. Di buku menu yang disediakan di tiap-tiap kamar malah ada keterangan di makanannya. Jadi yang mengandung b*b* dikasih gambar. Terasa lebih nyaman kalo gini buat aku. Ada 3 makanan yang pernah aku order selama menginap di hotel ini. Ini ney gambarnya. Jangan ngeces ya? hehe.

Aduh, kok gambarnya miring ya? Maap ya pemirsa, yang punya blog rada gaptek jadi maklumi saja ya? Menu ini namanya Australian Lamb Chops, harganya 35.35 SGD. Enak pake banget. Bumbunya bener-bener meresap sampai ke bagian dalam daging. Hmm jadi laper. Kok malah aku sendiri yang ngeces.

Kalo yang ini namanya Norwegian Salmon Steak, harganya 30.60 SGD. Aku tuh pecinta salmon. Dalam seminggu kalo gak makan salmon rasanya sedih banget, lebay ya? Oleh karena itu waktu aku lihat di menu ada sajian salmon, langsung order dech. Dagingnya matang merata bagus,  berwarna pink sempurna tapi wortelnya agak keras. Alah udah kayak juri masterchef aku. Kalo rotinya tuh kayak batu, keras banget. Tapi memang orang eropa suka roti yang keras, beda ma aku yang sukanya roti lembut.

Sebenarnya ada 1 lagi menu yang pernah aku order bahkan sampe 2 kali karena saking aku sukanya. Namanya Nasi Goreng Istimewa. Yup di menu memang tulisannya gitu kok. Sajiannya berisi nasi goreng dengan telur mata sapi di atasnya, dilengkapi dengan ayam goreng dan sate 3 tusuk, tak lupa sambalnya. Aku orang Indonesia tulen jadi kalo gak makan nasi rasanya hampa, haha. Harga sajian ini 20.05 SGD. Paling murah di antara yang pernah aku pesan tapi paling aku suka. Sayang gak sempat foto soalnya dah laper banget waktu itu, hihi.

Nah, udah slese dech ceritaku. Minggu pagi kami balik ke Batam dengan first ferry again soalnya suami masih ada urusan di kantor Batam. As usual, daku disuruh naik taksi sendirian dari Sekupang ke rumah. Di Batam ney masih banyak taksi yang gak pake argo jadi harganya suka-suka si supir. Sebenarnya aku lebih suka naik blue bird karena ada argonya jelas, supirnya ramah, rapi, berseragam dan kalo bawa mobil alus. Kalo taksi gak pake argo tuh haduh gimana ya? Kadang suka nyalain musik disco kenceng banget, even aku pernah dapat pengalaman naik taksi tanpa argo di Batam, dia bawa istri ama anaknya loh. Serius ney. Kacau dah pokoknya.  Oleh karena itu mending naik taksi argo ajah, lebih nyaman.

Okay good people, semoga tulisanku bermanfaat ya ;)