Minggu, 13 Agustus 2017

Kini bikin paspor jadi mudah

Beberapa bulan lalu bikin paspor di batam tuh susahnya minta ampun, antri dari subuh bahkan ada yang bilang antri tengah malam (gilak ini antri bareng mbak kunti dkk donk). Pasporku januari kemarin dah mati, gak sanggup antri dini hari jadinya belum kuperpanjang. Tapi sejak 19 juni 2017 sistem dirubah, untuk mendapat no antrian daftarnya cukup lewat whatsapp. Caranya seperti dibawah ini.


Karena WA yang dianggap adalah yang masuk mulai 7.30 (sebelum jam ini akan diabaikan) so jam 7.15 tuh aku dah bikin format dulu loh. Tepat ketika menit berubah ke jam 7.30 pas langsung aku send. Alhamdulillah beberapa jam kemudian dapat balasan kalo aku dapat no 4 untuk besok, pelayanan jam 7.45 dan diharapkan datang jam 7.15 dengan membawa berkas seperti diatas.

Keesokannya aku datang tepat jam 7.15 tapi kantor imigrasi tetap bukanya jam 7.30 kok. Disitu kita didata ulang dengan menunjukkan WA balasan dari imigrasi.

Step pertama kita ke loket pengecekan berkas (disarankan semua berkas uda difotocopy ya karena disana udah gak ada tempat fotocopy). Setelah dicek kita akan diberi map kuning untuk diisi. Tunggu no kita dipanggil lalu step kedua pemeriksaan berkas formulir yang di map kuning tadi, setelah oke pindah ke meja sebelah yaitu step 3 untuk wawancara, foto, dan scan sidik jari. Setelah itu kita akan diberi lembaran untuk pembayaran. Selesai dech. Cepet banget kan? Waktu itu jam 8.30 aku dah keluar dari imigrasi, tinggal bayar. Pembayaran bisa dilakukan di bank atau kantor pos. Karena bank biasanya ramai jadi aku pilih kantor pos ajah. Setelah 3 hari kerja kita bisa ambil paspor. Jangan lebih dari sebulan ya ambilnya.

Sekitar 3 minggu kemudian aku baru ambil paspor. Jam 8 no antrian dibuka, tapi kayaknya sebelum jam 8 udah dibuka karena kemarin aku datang jam 8 kurang tuh dah dapat no 11. Untuk pengambilan paspor buka jam 10. Ini prosesnya cepet banget. Jam 10.10 aku dah ambil paspor jadi 1 orang cuma 1 menit lah tapi kemarin ada yang mencurigakan. Jadi aku kan berdiri dibelakang antrian no 10. Setelah no 10 ambil paspor tetiba sebelahku ada bapak-bapak dengan no antrian 70 langsung dilayani sama mbak petugas, setelahnya baru no aku dipanggil. Tapi di sebelahku ada lagi bapak-bapak dengan no 69. Kayaknya ya gitu dech, you know lah. Tapi yang penting pasporku dah jadi, yippiiii.

Jujur ya sistem seperti ini bagus banget dan aku acungi jempol karena benar-benar mempermudah pengurusan. Bahkan aku dengar sekarang beberapa cabang kantor imigrasi yang lain juga pake sistem whatsapp ini. Mudah-mudahan kelak semua cabang bisa pakai cara ini.

2 komentar:

  1. Cm di batam aja ya bisanya, kl di daerah lain kyk surabaya gt bisa ga bikin via whtsapp?

    BalasHapus